Surat Al-Waqiah, Fakta Menarik dan Keutamaannya

DAFTAR ISI [Tampilkan]

Surat Al-Waqiah, Fakta Menarik dan Keutamaannya - Surat Al-Waqiah adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang termasuk dalam juz ke-27. Surat ini terdiri dari 96 ayat dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.


Nama "Al-Waqiah" sendiri memiliki arti "Hari Kiamat" atau "Kejadian yang Pasti Terjadi". Nama ini merujuk pada tema utama surat ini, yaitu menggambarkan peristiwa dan konsekuensi dari Hari Kiamat serta perbedaan nasib manusia setelahnya.


QS Al-Waqiah diturunkan sebagai pengingat bagi umat manusia tentang realitas kehidupan setelah mati dan pentingnya persiapan untuk menghadapinya. Isi surat ini memberikan gambaran tentang keadaan orang-orang yang berbuat baik dan orang-orang yang berbuat buruk pada hari pembalasan.


Surat Al-Waqiah

Al-Waqiah

Dalam surat ini, Allah menggambarkan berbagai macam golongan manusia dan nasib mereka setelah kematian. Para pembaca surat ini diajak untuk merenungkan kehidupan dan persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi hari kebangkitan.


Selain itu, Surat Al-Waqiah juga mengandung pesan-pesan tentang pentingnya berbuat kebajikan, menanamkan iman yang kuat, dan menjaga diri dari perbuatan dosa. Surat ini menekankan bahwa setiap amal perbuatan akan dihisab dan dibalas dengan adil oleh Allah.


Surat Al-Waqiah memiliki keistimewaan tersendiri dalam Al-Quran. Banyak umat Muslim yang membaca surat ini secara rutin dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Surat ini dianggap sebagai salah satu surat yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan.


Dalam kehidupan sehari-hari, QS Al-Waqiah sering dibaca dalam berbagai acara keagamaan seperti shalat malam, khotbah Jumat, dan peringatan-pemperingatan agama. Bacaan surat ini dipercaya dapat memberikan ketenangan hati, menguatkan iman, serta membawa keberkahan dan kelapangan dalam hidup.


Dengan pengenalan ini, kita dapat memahami pentingnya Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Surat ini mengingatkan kita akan akhirat dan mengajak kita untuk berbuat kebajikan serta menjauhi perbuatan dosa. Dengan membaca dan mengamalkan surat ini, kita berharap dapat mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah di dunia dan akhirat.


Pentingnya Surat Al-Waqiah dalam Kehidupan Sehari-hari

Surat Al-Waqiah memiliki signifikansi yang besar dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Bacaan dan pengamalan surat ini memberikan dampak positif serta memberi arahan bagi individu dalam menjalani kehidupan mereka. Berikut adalah beberapa signifikansi Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari:


  1. Sumber Inspirasi dan Motivasi: Surat Al-Waqiah mengandung pengajaran yang mendalam tentang pentingnya berbuat kebajikan dan menanamkan iman yang kuat. Bacaan surat ini memberikan inspirasi dan motivasi untuk berusaha lebih baik, berbuat kebajikan, dan menjalani hidup dengan kesadaran bahwa segala amal perbuatan akan dihisab oleh Allah.
  2. Pemahaman tentang Kehidupan Akhirat: Surat Al-Waqiah memberikan gambaran yang jelas tentang peristiwa yang akan terjadi setelah kematian, yaitu hari pembalasan dan kehidupan di akhirat. Dengan memahami konsekuensi dari perbuatan manusia di dunia ini, umat Muslim diingatkan untuk hidup dengan bertanggung jawab dan berusaha meraih kebaikan untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.
  3. Menghadapi Tantangan Hidup: Hidup di dunia ini penuh dengan tantangan dan cobaan. Surat Al-Waqiah mengajarkan bahwa Allah adalah pemilik segala rezeki dan kehidupan. Dalam surat ini, umat Muslim diajak untuk mengandalkan Allah dalam menghadapi setiap ujian dan kesulitan. Surat ini memberikan keyakinan bahwa dengan mengandalkan Allah, segala masalah dapat diatasi dengan baik.
  4. Meningkatkan Rasa Syukur: Surat Al-Waqiah mengajarkan pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada manusia. Dalam surat ini, Allah menggambarkan berbagai macam rezeki yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya. Dengan membaca surat ini, umat Muslim diingatkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dan tidak mengabaikan kebaikan yang ada dalam hidup mereka.
  5. Menjaga Keutamaan dan Keberkahan: Surat Al-Waqiah dianggap sebagai salah satu surat yang penuh dengan keberkahan. Membaca dan mengamalkan surat ini secara rutin diyakini dapat membawa keberkahan dalam segala aspek kehidupan. Umat Muslim meyakini bahwa dengan menjaga keutamaan dan keberkahan dari Surat Al-Waqiah, rezeki, kesejahteraan, dan perlindungan akan diberikan oleh Allah.


Dengan memahami betapa pentingnya Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim diberi arahan dan panduan yang baik dalam menjalani kehidupan mereka. Surat ini tidak hanya menjadi bacaan ritual, tetapi juga menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan pengingat akan realitas hidup serta persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi


Keutamaan Surat Al-Waqiah secara Umum

Membaca Surat Al-Waqiah memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Surat ini dianggap sebagai salah satu surat yang penuh berkah dan memiliki efek yang luar biasa dalam kehidupan spiritual dan materi umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan membaca Surah Al-Waqiah secara umum:


  1. Membuka Pintu Rezeki: Salah satu keutamaan yang paling terkenal dari Surat Al-Waqiah adalah membuka pintu rezeki. Dalam surat ini, Allah SWT menyampaikan janji-Nya bahwa setiap orang yang membaca Surat Al-Waqiah dengan iman dan keyakinan akan diberikan rezeki yang berlimpah. Oleh karena itu, umat Muslim sering membaca surat ini sebagai sarana untuk memohon dan memperoleh keberkahan rezeki dari Allah SWT.
  2. Mendatangkan Keberkahan dan Kesejahteraan: Membaca Surat Al-Waqiah secara rutin juga diyakini dapat mendatangkan keberkahan dan kesejahteraan dalam kehidupan. Surat ini mengandung banyak janji dan berkah dari Allah SWT, yang akan melimpahkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang mempraktikkannya. Keberkahan tersebut dapat meliputi segala aspek kehidupan, baik dalam urusan finansial, keluarga, kesehatan, maupun keberhasilan dalam berbagai usaha.
  3. Mendapatkan Perlindungan dari Kemiskinan: Surat Al-Waqiah memiliki ayat yang menekankan tentang perlindungan dari kemiskinan. Membaca dan mengamalkan surat ini diyakini dapat menjauhkan seseorang dari kondisi kekurangan materi dan kehidupan yang sulit. Allah SWT menjamin bahwa siapa pun yang mengamalkan ajaran-Nya dalam Surat Al-Waqiah tidak akan pernah merasakan kemiskinan yang menyengsarakan.
  4. Mendapatkan Keberkahan dalam Kehidupan Akhirat: Selain memberikan manfaat di dunia, membaca Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam kehidupan akhirat. Surat ini mengandung pengajaran tentang persiapan untuk menghadapi hari pembalasan dan memasuki surga-Nya. Membaca dan merenungkan makna surat ini secara teratur dapat membantu seseorang dalam memperoleh amal saleh dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
  5. Mendatangkan Ketentraman dan Ketenangan Hati: Membaca Surat Al-Waqiah juga dipercaya dapat membawa ketentraman dan ketenangan hati. Surat ini mengandung ayat-ayat yang mengingatkan umat Muslim akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta memperkuat iman dan kepercayaan mereka. Dengan merenungkan makna surat ini, seseorang dapat merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hatinya, mengatasi kecemasan, dan menemukan kedamaian dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.


Keutamaan Surat Al-Waqiah dalam Membuka Rezeki

Surat Àl-Waqiah memiliki keutamaan yang luar biasa dalam membuka pintu rezeki bagi umat Muslim. Ayat-ayat yang terkandung dalam surat ini mengandung janji-janji Allah SWT mengenai keberlimpahan dan kelimpahan rezeki-Nya bagi hamba-Nya yang beriman. Berikut adalah beberapa keutamaan Surat Al-Waqiah dalam membuka rezeki:


  1. Janji Allah SWT tentang Rezeki yang Berlimpah: Dalam QS Al-Waqiah, Allah SWT secara tegas menyatakan janji-Nya bahwa rezeki yang berlimpah akan diberikan kepada orang-orang yang mempraktikkan ajaran-Nya. Ayat 19-20 menyatakan, "Dan (orang-orang yang) berada di sebelah kanan, (akan mendapat) bunga-bunga yang banyak. Sedang orang-orang yang berada di sebelah kiri, (akan mendapat) api neraka." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang berlimpah kepada orang-orang yang taat kepada-Nya.
  2. Membantu Mengatasi Kesulitan Keuangan: Membaca Surat Al-Waqiah dan mengamalkannya diyakini dapat membantu umat Muslim dalam mengatasi kesulitan keuangan. Surat ini memberikan harapan kepada mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi dan keuangan bahwa Allah SWT adalah Pemberi Rezeki yang melimpah. Dengan menjalankan ajaran dan menanamkan keyakinan yang kuat, Allah SWT akan memberikan solusi dan jalan keluar dari kesulitan tersebut.
  3. Merupakan Doa dan Permohonan kepada Allah SWT: Membaca Surat Al-Waqiah juga merupakan bentuk doa dan permohonan kepada Allah SWT untuk membuka pintu rezeki. Ketika umat Muslim membaca surat ini dengan penuh iman dan keyakinan, mereka sedang memohon kepada Allah SWT untuk memberikan rezeki yang melimpah kepada mereka. Allah SWT adalah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, dan Dia akan mengabulkan doa dan permohonan hamba-Nya yang tulus dan ikhlas.
  4. Memberikan Kepercayaan dan Optimisme: Surat Al-Waqiah juga memberikan kepercayaan dan optimisme kepada umat Muslim terkait rezeki yang akan diberikan oleh Allah SWT. Ayat-ayat yang memaparkan janji-janji Allah tentang rezeki melimpah memberikan keyakinan bahwa tidak ada yang bisa menghalangi rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini memberikan kekuatan mental dan spiritual kepada umat Muslim untuk tetap berusaha dan bertawakkal kepada-Nya dalam meraih rezeki.
  5. Mengubah Pola Pikir dan Perilaku Terhadap Rezeki: Membaca Surat Al-Waqiah secara rutin juga dapat membantu mengubah pola pikir dan perilaku terkait rezeki. Surat ini mengajarkan pentingnya bersyukur atas rezeki yang telah diberikan dan menghindari sifat serakah dan kikir. Dengan memahami nilai dan makna yang terkandung dalam surat ini, umat Muslim diajak untuk menjalani kehidupan yang penuh rasa syukur, membagikan rezeki kepada sesama, dan berusaha dengan ikhtiar yang baik untuk mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.


Keutamaan Surat Al-Waqiah untuk Kesejahteraan dan Perlindungan

Selain membuka pintu rezeki, Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam membawa kesejahteraan dan perlindungan bagi umat Muslim. Ayat-ayat yang terkandung dalam surat ini mengandung janji-janji Allah SWT untuk memberikan keberkahan, keamanan, dan perlindungan kepada hamba-Nya yang beriman. Berikut adalah beberapa keutamaan Surah Al-Waqiah untuk kesejahteraan dan perlindungan:


  1. Janji Keberkahan dan Kesejahteraan: Surat Al-Waqiah mengandung janji keberkahan dan kesejahteraan bagi orang-orang yang mempraktikkan ajaran-Nya. Ayat 27-29 menyatakan, "Maka apakah kamu melihat air yang kamu minum? Adakah kamu yang menurunkannya dari hujan ataukah Kami yang melakukannya? Seandainya Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan air itu asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" Ayat ini menggambarkan bahwa Allah SWT adalah sumber segala keberkahan dan kesejahteraan, termasuk dalam hal air yang kita minum. Dengan mempraktikkan ajaran-Nya, Allah akan memberikan keberkahan dan kesejahteraan dalam berbagai aspek kehidupan.
  2. Perlindungan dari Bahaya dan Bencana: Surat Al-Waqiah juga menawarkan perlindungan dari bahaya dan bencana kepada umat Muslim yang membacanya dengan iman dan keyakinan. Ayat-ayat dalam surat ini menegaskan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu dan bahwa Dia-lah yang melindungi hamba-hamba-Nya. Dengan membaca Surat Al-Waqiah dan mengamalkannya, umat Muslim diberikan jaminan perlindungan dari berbagai ancaman, baik fisik maupun spiritual. Allah SWT adalah Pelindung yang Maha Kuasa dan akan menjaga hamba-Nya dari segala bentuk bahaya dan malapetaka.
  3. Menjaga dari Kemiskinan dan Kekurangan: Surat Al-Waqiah juga mengandung janji-janji Allah SWT untuk menjaga umat Muslim dari kemiskinan dan kekurangan. Ayat-ayat dalam surat ini menyatakan bahwa Allah SWT memiliki kendali penuh terhadap rezeki dan kehidupan manusia. Dengan menjalankan ajaran-Nya, Allah akan menjaga umat Muslim dari kekurangan dan memberikan kesejahteraan. Membaca Surat Al-Waqiah dengan penuh keyakinan dan mengamalkannya akan membantu umat Muslim menjauhkan diri dari kemiskinan dan mendapatkan berkah serta kecukupan dalam hidup.
  4. Memberikan Ketenangan dan Ketenangan Hati: Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam memberikan ketenangan dan ketentraman hati bagi yang membacanya. Ayat-ayat dalam surat ini menyampaikan pesan tentang kebesaran Allah SWT dan kuasa-Nya dalam mengatur segala sesuatu. Dengan membaca Surat Al-Waqiah dan merenungkan maknanya, umat Muslim dapat merasakan ketenangan dan ketentraman hati. Surat ini mengingatkan bahwa Allah SWT adalah pemilik segala kekuasaan dan bahwa hanya kepada-Nya kita harus bergantung dan berserah diri. Dengan menanamkan kepercayaan dan keyakinan dalam hati, Surat Al-Waqiah membantu umat Muslim menghadapi tantangan hidup dengan kedamaian dan ketenangan yang berasal dari Allah SWT.


Keutamaan Surat Al-Waqiah sebagai Pelindung dari Kejahatan dan Kemiskinan

Surat Al-Waqiah memiliki keutamaan sebagai pelindung dari kejahatan dan kemiskinan. Ayat-ayat yang terkandung dalam surat ini menyiratkan perlindungan Allah SWT terhadap hamba-Nya yang beriman dari segala bentuk kejahatan dan kemiskinan. Berikut adalah beberapa keutamaan QS Al-Waqiah sebagai pelindung:


  1. Melindungi dari Kejahatan: Surat Al-Waqiah mengandung ayat-ayat yang menjelaskan tentang kekuasaan Allah SWT dalam melindungi hamba-Nya dari kejahatan. Ayat 7-9 menyatakan, "Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." Ayat ini mengingatkan umat Muslim bahwa Allah SWT adalah pemilik kekuasaan dan pengetahuan yang mutlak. Dengan membaca Surat Al-Waqiah dan mengamalkannya, umat Muslim diberikan perlindungan dari godaan dan tipu daya setan serta dijauhkan dari jalur yang menyimpang. Surat ini memberikan kekuatan spiritual dan bimbingan untuk menghadapi segala bentuk kejahatan dan melindungi hati dari pengaruh negatif.
  2. Menolak Kemiskinan: Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam menolak kemiskinan. Ayat-ayat dalam surat ini menekankan kekuasaan Allah SWT sebagai pemberi rezeki dan bahwa Dia memiliki kendali penuh terhadap harta dan kekayaan di dunia ini. Ayat 74-76 menyatakan, "Dan sungguh Tuhanmu mampu memberi kelimpahan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mampu memberikan pengurangan (rezeki). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya." Dengan membaca Surat Al-Waqiah dengan keyakinan dan mengamalkannya, umat Muslim diberikan janji bahwa Allah SWT akan melindungi mereka dari kemiskinan dan memberikan kelimpahan rezeki yang mencukupi. Surat ini mengajarkan tentang pentingnya bergantung kepada Allah dalam mencari kehidupan yang layak dan menolak kemiskinan.
  3. Membawa Berkah dalam Rezeki: Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam membawa berkah dalam rezeki. Ayat 19-21 menyatakan, "Maka kamu, adapun orang yang mendapat kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan berlaku lemah lembut dan mengucapkan, 'Aku sungguh berkeyakinan bahwa aku akan menghadap perhitungan (hari kiamat).' Maka dia (akan memperoleh) kehidupan yang baik, dalam surga yang tinggi." Ayat ini menyiratkan bahwa orang yang membaca Surat Al-Waqiah dan mengamalkannya dengan ikhlas akan diberikan keberkahan dalam rezeki dan kehidupan. Surat ini membuka pintu rejeki yang berlimpah serta mengarahkan umat Muslim pada jalan kebaikan dan keberhasilan. Dengan mengandalkan Allah SWT sebagai sumber rezeki dan mengikuti petunjuk-Nya, umat Muslim dapat merasakan berkah yang melimpah dalam kehidupan mereka.


Bacaan Surat Al-Waqiah Beserta Terjemahannya

Surat Al-Waqiah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki keistimewaan tersendiri. Bagi umat Muslim, penting untuk mempelajari bacaan Surat Al-Waqiah dalam bahasa Arab dengan baik dan benar. Berikut ini adalah teks Surat alwaqiah bacaan Surat Al-Waqiah lengkap dalam bahasa Arab beserta transliterasi dan terjemahan:


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ
iżā waqa'atil-wāqi'ah
Apabila terjadi hari Kiamat,

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ
laisa liwaq'atihā kāżibah
terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
khāfiḍatur rāfi'ah
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ
iżā rujjatil-arḍu rajjā
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ
wa bussatil-jibālu bassā
dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ
fa kānat habā`am mumbaṡṡā
maka jadilah ia debu yang beterbangan,

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ
wa kuntum azwājan ṡalāṡah
dan kamu menjadi tiga golongan,

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ
fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah
yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ
wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah
dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ
was-sābiqụnas-sābiqụn
dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ
ulā`ikal-muqarrabụn
Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ
fī jannātin-na'īm
Berada dalam surga kenikmatan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ
ṡullatum minal-awwalīn
segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ
wa qalīlum minal-ākhirīn
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.

عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ
'alā sururim mauḍụnah
Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,

مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ
muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn
mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ
yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,

بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ
bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn
dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,

لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ
lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,

وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ
wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn
dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ
wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn
dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.

وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ
wa ḥụrun 'īn
Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,

كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ
ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn
laksana mutiara yang tersimpan baik.

جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
jazā`am bimā kānụ ya'malụn
Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ
lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā
Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,

اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًۙ
illā qīlan salāman salāmā
tetapi mereka mendengar ucapan salam.

وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ
wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn
Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ
fī sidrim makhḍụd
(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ
wa ṭal-ḥim manḍụd
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ
wa ẓillim mamdụd
dan naungan yang terbentang luas,

وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ
wa mā`im maskụb
dan air yang mengalir terus-menerus,

وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ
wa fākihating kaṡīrah
dan buah-buahan yang banyak,

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ
lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah
yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,

وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ
wa furusyim marfụ'ah
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ
innā ansya`nāhunna insyā`ā
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ
fa ja'alnāhunna abkārā
lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ
'uruban atrābā
yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ
li`aṣ-ḥābil-yamīn
untuk golongan kanan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ
ṡullatum minal-awwalīn
segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ
wa ṡullatum minal-ākhirīn
dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ
wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl
Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ
fī samụmiw wa ḥamīm
(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,

وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ
wa ẓillim miy yaḥmụm
dan naungan asap yang hitam,

لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ
lā bāridiw wa lā karīm
tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ
innahum kānụ qabla żālika mutrafīn
Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,

وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ
wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm
dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,

وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ
wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn
dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?

اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ
a wa ābā`unal-awwalụn
Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”

قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ
qul innal-awwalīna wal-ākhirīn
Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,

لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ
lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm
pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.

ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ
ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!

لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ
la`ākilụna min syajarim min zaqqụm
pasti akan memakan pohon zaqqum,

فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ
fa māli`ụna min-hal-buṭụn
maka akan penuh perutmu dengannya.

فَشَارِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ
fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm
Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

فَشَارِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ
fa syāribụna syurbal-hīm
Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.

هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ
hāżā nuzuluhum yaumad-dīn
Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”

نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ
naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn
Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ
a fa ra`aitum mā tumnụn
Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.

ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ
a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn
Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ
naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,

عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
'alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ
wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn
Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ
a fa ra`aitum mā taḥruṡụn
Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ
a antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn
Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?

لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ
lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,

اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ
innā lamugramụn
(sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,

بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ
bal naḥnu mahrụmụn
bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ
a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn
Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?

ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ
a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn
Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?

لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ
lau nasyā`u ja'alnāhu ujājan falau lā tasykurụn
Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?

اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ
a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn
Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?

ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ
a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn
Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?

نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ
naḥnu ja'alnāhā tażkirataw wa matā'al lil-muqwīn
Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ
fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm
Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ
wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm
Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,

اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ
innahụ laqur`ānung karīm
dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,

فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ
fī kitābim maknụn
dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),

لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ
lā yamassuhū illal-muṭahharụn
tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ
tanzīlum mir rabbil-'ālamīn
Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.

اَفَبِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ
a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn
Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),

وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ
wa taj'alụna rizqakum annakum tukażżibụn
dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).

فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ
falau lā iżā balagatil-ḥulqụm
Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ
wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn
dan kamu ketika itu melihat,

وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ
wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,

فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ
falau lā ing kuntum gaira madīnīn
maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),

تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
tarji'ụnahā ing kuntum ṣādiqīn
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?

فَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ
fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn
Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),

فَرَوْحٌ وَّرَيْحَانٌ ەۙ وَّجَنَّتُ نَعِيْمٍ
fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۙ
wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,

فَسَلٰمٌ لَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ
fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn
maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).

وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ
wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,

فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيْمٍۙ
fa nuzulum min ḥamīm
maka dia disambut siraman air yang mendidih,

وَّتَصْلِيَةُ جَحِيْمٍ
wa taṣliyatu jaḥīm
dan dibakar di dalam neraka.

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِيْنِۚ
inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn
Sungguh, inilah keyakinan yang benar.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.

Bacaan Surat Al-Waqiah dengan Tajwid yang Benar

Bacaan Surat Al-Waqiah dengan Tajwid yang benar sangat penting untuk memastikan pengucapan huruf-huruf Arab dan penekanan vokal yang sesuai.


Bacaan Surat Al-Waqiah dengan Tajwid yang benar melibatkan penggunaan aturan tajwid seperti makhraj (tempat keluarnya huruf), hukum nun mati/tanwin, tanda waqaf, dan sebagainya. Dalam membaca Surat Al-Waqiah, perhatikan penekanan yang tepat pada huruf-huruf yang memerlukan tajwid, seperti menghembuskan suara saat mengucapkan huruf 'ha' pada kata "waqa'atil waqiah" dan memperpanjang bacaan pada huruf-huruf mad.


Dengan mempelajari bacaan Surat Al-Waqiah dengan Tajwid yang benar, umat Muslim dapat meraih keindahan dan makna yang lebih dalam dari setiap ayat yang dibaca. Selain itu, memahami dan mengamalkan aturan tajwid juga membantu dalam menjaga keaslian dan keotentikan bacaan Al-Qur'an.


Penting untuk mencari bimbingan dari ulama atau guru yang kompeten dalam ilmu tajwid untuk belajar bacaan Surat Al-Waqiah dengan benar. Melalui upaya belajar yang sungguh-sungguh, umat Muslim dapat merasakan keutamaan dan manfaat yang lebih besar saat membaca Surat Al-Waqiah dengan Tajwid yang benar.


Ayat-Ayat Terpilih dari Surat Al-Waqiah

Surat Al-Waqiah ayat 35 38, menunjukkan beberapa aspek penting yang dapat kita pelajari dan pahami melalui tafsir dan keterangan ayat tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang ayat-ayat tersebut:


Ayat 35:


اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ

innā ansya`nāhunna insyā`ā


"Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,"


Ayat 36:


فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

fa ja'alnāhunna abkārā


lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,


Ayat 37:


عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

'uruban atrābā


yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,


Ayat 38:


لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ

li`aṣ-ḥābil-yamīn


untuk golongan kanan,


Pemahaman terhadap tafsir pada ayat 35-38 dari Surat Al-Waqiah ini didasarkan pada Kitab Tafsir Al-Jalalain (tahun 1997) karya oleh Jalaluddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli dari mazhab Syafi'i.


Ayat 35-38 dari Surat Al-Waqiah menceritakan tentang pemberian hadiah kepada pria yang tinggal di surga, yaitu diberikan bidadari yang sangat cantik dan indah. Bidadari ini diciptakan oleh Allah SWT tanpa melalui kelahiran, mereka suci, tidak mengalami menstruasi, dan memiliki wangi yang harum.


Pada ayat 36, Allah SWT menjelaskan bahwa bidadari selalu dalam keadaan perawan. Setiap kali suami mereka bersama mereka, setelah itu keadaan bidadari tersebut kembali seperti belum pernah disentuh sebelumnya.


Hal ini menunjukkan kesucian bidadari yang senantiasa tampak sempurna, sebagai hadiah bagi mereka yang tinggal di surga.


Ayat 37 menjelaskan bahwa bidadari tersebut diciptakan dalam usia yang sama. Usia ideal ini, seperti yang diceritakan dalam riwayat Ibnu Abbas, adalah sekitar 33 tahun. Selain itu, kondisi psikologis bidadari digambarkan sebagai sosok yang penuh kasih sayang dan cinta terhadap suami mereka.


Terakhir, ayat 38 dengan tegas menyatakan bahwa hadiah bidadari ini hanya diberikan kepada "golongan kanan", yaitu orang-orang yang sungguh-sungguh mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.


Doa Setelah Membaca Seluruh Surat Al-Waqiah

Doa setelah membaca Surat Al-Waqiah, ada beberapa, yang dianjurkan untuk dibaca sebagai penutup. Doa ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat dan petunjuk yang terkandung dalam surah ini. Berikut ini adalah contoh doa sesudah membaca Surat Alwaqiah:


اللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِالْيَسَارِ وَلاَ تُوهِنَّا بِالْإِقْتَارِ فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِي رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَ خَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ أَعْطَانًا وَنُبْتَلَ بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَا وَأَنْتَ مِنْ وَرَاءِ ذَلِكَ كُلِّهِ أَهْلُ العَطَاءِ وَالْمَنْعِ. اللَّهُمَّ كَمَاصُنْتَ وُجُوهَنَا عَنِ السُّجُوْدِ إِلا لَكَ. فَصُنَّا عَن الحَاجَةِ إِلَّا إِلَيْكَ بِجُودِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. 3x اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقُنَا فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجُهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرَهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ وإِنْ كَانَ حَرَاماً فَطَهِرْهُ وإِنْ كَانَ قَلِيْلاً فَكَثَرْهُ وإِنْ كَانَ مَعْدُوْمًا فَأَوْجِدْهُ وَإِنْ كَانَ مَوْقُوْفًا فَأَجْرِهِ وَإِنْ كَانَ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ وَإِنْ كَانَ سَيِّئَةً فائحها وإنْ كَانَ خَطِيئَةً فَتَجَاوَزْ عَنْهَا وإِنْ كَانَ عَشْرَةً فَأَقِلْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِي جَمِيعِ ذَلِكَ إِنَّكَ مَلِيْكُ مُقْتَدِرُ وَمَا تَشَاؤُهُ مِنْ أَمْرٍ يَكُوْنُ يَا مَنْ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً إِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ

Allahuma sun wujuhana bialyasar wala tuhinaa bial'iiqtar fanastarziq talibi rizqik wanastaetif shirar khalqik wanashtaghil bihamd man 'aetanan wanubtal bidhami man manaeana wa'ant min wara' dhalik kulih 'ahl aleata' walmanei. Allahuma kamasunt wujuhana ean alsujud 'iila laka. fasunaa ean alhajat 'iilaa 'iilayk


bijudik wakaramik wafadlik ya 'arham alraahimina. 3x


Allahuma 'iin kan rizquna fi alsama' fa'anzilh wa'iin kan fi al'ard fa'akhrijuh wa'iin kan mueasaran fayasirh wa'iin kan haraman fatahirah wa'iin kan baeidan faqaribh.


W'iin kan haramaan fatahirh w'iin kan qalilaan fakatharh w'iin kan maeduman fa'awjidh wa'iin kan mawqufan fa'ajrih wa'iin kan dhanban faghfirh wa'iin kan sayiyatan fayihiha w'in kan khatiyatan fatajawaz eanha w'iin kan eashratan fa'aqilha wabarik lana fi jamie dhalik 'iinak malik muqtadir wama tashawuh min 'amr yakun ya man 'iidha 'arad shayyaan 'iinama yaqul lah kun fayakun.


Artinya :


Ya Allah, arahkan wajah kami ke kiri, dan jangan lemahkan kami dengan perselisihan, maka marilah kami mencari rezeki bagi orang-orang yang mencari rezeki-Mu, dan kami mencari simpati dari ciptaan-Mu yang paling jahat, dan kami akan sibuk. bagi mereka yang memberi kami, dan kami diremehkan oleh mereka yang mencegah kami, dan Anda berada di belakang semua itu, orang-orang yang memberi dan mencegah. Ya Allah, sebagaimana kami menjaga wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu. jadi kami terpisah dari kebutuhan kecuali untuk Anda


Dengan kemurahan hati, kemurahan hati, dan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari Yang Maha Penyayang. 3x


Ya Allah, jika rezeki kami di langit maka turunkanlah, dan jika di bumi, keluarkan, dan jika sulit, maka permudahlah, dan jika diharamkan sucikan, dan jika jauh, dekatkan.


Dan jika diharamkan maka sucikanlah, jika sedikit maka perbanyaklah, dan jika tidak ada maka carilah, dan jika ditangguhkan maka gantilah. itu adalah perbuatan buruk, bertobatlah darinya, dan jika itu adalah dosa, ampunilah, dan jika itu sepuluh, maka yang paling sedikit, dan berkatilah kami dalam segala kehinaan. Anda akan hal Anda akan dilakukan, wahai Dia yang, jika Dia menghendaki sesuatu tetapi mengatakan itu menjadi dan itu.


Doa Setelah Membaca Ayat-Ayat Tertentu dalam Surat Al-Waqiah

Berikut ini adalah beberapa doa yang dapat dibaca setelah membaca ayat-ayat tertentu dalam Surah Al-Waqiah:


  1. Doa setelah membaca ayat 19:

  2. رَبَّنَآ أَتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

    "Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat dari sisi-Mu dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus dalam urusan kami." (QS. Al-Kahf: 10)


  • Doa setelah membaca ayat 26:

  • اللَّهُمَّ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلَتْ وَحَاصِدٍ وَشَرِّ مَا تَحَاصَدُ

    "Allahumma inni a'udhu bika min syarri maa 'amilat wa haasidin wa syarri maa tahasad"


    "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatan yang telah aku lakukan dan dari kejahatan orang yang dengki terhadapku serta dari kejahatan yang ditimbulkannya." (HR. Abu Dawud)


  • Doa setelah membaca ayat 27:

  • رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

    "Rabbi awzi'nii an ashkura ni'mataka allatii an'amta 'alayya wa 'alaa waaliidayya wa an a'mala shalihaan tardaahu wa adkhilnii bi-rahmatika fii 'ibaadika as-shaalihiin."


    "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml: 19)


  • Doa setelah membaca ayat 56:

  • اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْقِرَانِ الَّذِينَ هُمْ أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ

    "Allahumma j'alnaa min ahli al-Qur'ani alladziina hum ahluka wa khaasatuka."


    "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang berhak mendapatkan pertolongan dari-Mu dan termasuk orang-orang yang istimewa di sisi-Mu karena Al-Qur'an." (HR. At-Tirmidzi)



    Dengan membaca doa-doa ini setelah membaca ayat-ayat tertentu dalam Surat Al-Waqiah, diharapkan kita bisa mendapatkan berkah, kebaikan, dan pertolongan Allah SWT dalam kehidupan kita.


    Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah secara Rutin

    Membaca Surat Al-Waqiah secara rutin memiliki banyak manfaat yang dapat kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dengan membaca Surat Al-Waqiah secara teratur:


    1. Membuka pintu rezeki: Salah satu manfaat utama membaca Surat Al-Waqiah secara rutin adalah membuka pintu rezeki. Dalam Surat Al-Waqiah terdapat penekanan pada keberkahan rezeki dan kelimpahan yang Allah SWT berikan. Dengan membaca Surat Al-Waqiah secara rutin, kita memohon kepada Allah SWT untuk memberikan rejeki yang berlimpah, memudahkan urusan keuangan, dan menghindarkan dari kesulitan ekonomi.
    2. Memberikan ketenangan dan kebahagiaan: Surat Al-Waqiah juga mengandung pesan tentang kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Membacanya secara rutin dapat membantu menghilangkan kegelisahan dan kecemasan dalam hati. Ayat-ayat yang penuh hikmah dalam surat ini memberikan ketenangan batin dan kebahagiaan kepada pembacanya.
    3. Perlindungan dari kesulitan hidup: Surat Al-Waqiah juga dianggap sebagai sumber perlindungan dari berbagai kesulitan hidup. Membacanya secara rutin dapat memberikan perlindungan dari musibah, bencana, dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari. Ayat-ayat dalam surat ini mengandung kekuatan dan keagungan Allah SWT yang dapat membantu kita mengatasi segala rintangan dan kesulitan yang kita hadapi.
    4. Meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT: Membaca Surat Al-Waqiah secara rutin dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Surat ini mengandung ayat-ayat yang memperkuat keyakinan kita tentang kebesaran Allah SWT, kekuasaan-Nya, dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya. Dengan merenungkan makna ayat-ayat ini, kita akan semakin mengagumi dan mencintai Allah SWT.
    5. Mendapatkan syafaat di hari kiamat: Salah satu manfaat besar membaca Surat Al-Waqiah secara rutin adalah mendapatkan syafaat (syafa'ah) di hari kiamat. Dalam hadis riwayat Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda bahwa Surat Al-Waqiah adalah surat yang memberikan syafaat kepada pembacanya di hari kiamat. Oleh karena itu, membaca Surat Al-Waqiah secara rutin merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk memperoleh syafaat dari Allah SWT di akhirat kelak.


    Dengan memahami dan mengamalkan manfaat membaca Surat Al-Waqiah secara rutin, kita dapat meningkatkan hubungan spiritual kita dengan Allah SWT, memperoleh keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat, serta mendapatkan perlindungan-Nya dari segala kesulitan dan bahaya. Oleh karena itu, marilah kita menjadikan membaca Surat Al-Waqiah sebagai amalan rutin dalam kehidupan sehari-hari kita.


    Manfaat Mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam Kehidupan Sehari-hari

    Mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat yang dapat membawa berkah dan keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah:


    1. Keberkahan dalam urusan keuangan: Salah satu manfaat utama mengamalkan Surat Al-Waqiah adalah mendatangkan keberkahan dalam urusan keuangan. Surat ini mengandung ayat-ayat yang menekankan keberkahan dan kelimpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita mengharapkan Allah SWT untuk memberikan rejeki yang berlimpah, memudahkan urusan keuangan, dan melindungi kita dari kesulitan ekonomi.
    2. Perlindungan dari segala jenis bahaya: Mengamalkan Surat Al-Waqiah juga memberikan perlindungan dari segala jenis bahaya. Surat ini mengandung ayat-ayat yang mengungkapkan kekuatan dan keagungan Allah SWT dalam melindungi hamba-Nya. Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita memohon perlindungan Allah SWT dari segala macam musibah, bencana, penyakit, dan kejahatan yang dapat mengancam kehidupan kita.
    3. Ketenangan jiwa dan pikiran: Mengamalkan Surat Al-Waqiah secara rutin dapat memberikan ketenangan jiwa dan pikiran. Ayat-ayat yang terkandung dalam surat ini mengandung hikmah dan petunjuk yang dapat meredakan kegelisahan dan kecemasan dalam hati. Dengan merenungkan dan mengamalkan ayat-ayat Surat Al-Waqiah, kita dapat menemukan ketenangan batin, ketenangan pikiran, dan kedamaian jiwa di tengah kesibukan dan tantangan kehidupan sehari-hari.
    4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan: Mengamalkan Surat Al-Waqiah secara rutin juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dalam Surat Al-Waqiah terdapat ayat-ayat yang mengungkapkan kebesaran, kekuasaan, dan kasih sayang Allah SWT. Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT, meningkatkan keimanan kita, dan mendekatkan diri kepada-Nya.
    5. Memperoleh syafaat di akhirat: Salah satu manfaat besar mengamalkan Surat Al-Waqiah adalah mendapatkan syafaat (syafa'ah) di hari kiamat. Rasulullah SAW telah menyebutkan bahwa Surat Al-Waqiah memberikan syafaat kepada pembacanya di akhirat. Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah dengan ikhlas dan penuh keimanan, kita berharap mendapatkan syafaat dari Allah SWT di hari kiamat nanti.


    Mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya sekedar membaca, tetapi juga memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan menghubungkan amalan Surat Al-Waqiah dengan perilaku dan tindakan yang baik, kita dapat merasakan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.


    Manfaat Surat Al-Waqiah untuk Kehidupan Akhirat

    Surat Al-Waqiah juga memiliki manfaat yang besar dalam persiapan kehidupan akhirat. Dengan mengamalkan dan menghayati Surat Al-Waqiah, kita dapat meraih manfaat berikut ini:


    1. Syafaat di hari kiamat: Surat Al-Waqiah memiliki keistimewaan dalam memberikan syafaat (syafa'ah) kepada pembacanya di hari kiamat. Syafaat adalah perlindungan dan pertolongan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Surat Al-Waqiah, karena sesungguhnya ia adalah surat yang memberikan syafaat pada hari kiamat." Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah dengan sungguh-sungguh, kita berharap memperoleh syafaat dari Allah SWT di hari pembalasan.
  • Pahala yang berlipat ganda: Setiap amalan yang dilakukan dengan ikhlas dan diikuti dengan keyakinan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Surat Al-Waqiah, sebagai salah satu surat yang termasuk dalam Al-Quran, tidak hanya memberikan manfaat dalam kehidupan dunia, tetapi juga memberikan pahala yang besar di akhirat. Dengan membaca, menghayati, dan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita berharap memperoleh pahala yang berlimpah di sisi Allah SWT.
  • Mendapatkan keberkahan di surga: Surat Al-Waqiah memuat ayat-ayat yang menggambarkan keindahan dan kenikmatan surga yang disediakan Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa. Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita berharap mendapatkan keberkahan di surga, di mana segala macam kenikmatan dan kebahagiaan abadi disediakan oleh Allah SWT bagi hamba-Nya yang taat.
  • Menghapus dosa-dosa: Mengamalkan Surat Al-Waqiah dengan hati yang ikhlas dan penuh keimanan juga dapat membantu menghapus dosa-dosa yang kita perbuat. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang membaca Surat Al-Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan mengalami kefakiran." Dengan mengamalkan Surat Al-Waqiah secara rutin, kita berharap mendapatkan pengampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.
  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan: Surat Al-Waqiah mengandung ayat-ayat yang memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dengan membaca, menghayati, dan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita semakin memperdalam pemahaman kita tentang agama dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Hal ini menjadi modal yang penting dalam persiapan kehidupan akhirat.


  • Mengamalkan Surat Al-Waqiah dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan akan membawa manfaat yang besar dalam persiapan kehidupan akhirat. Selain mendapatkan syafaat, pahala, dan keberkahan di surga, kita juga berharap memperoleh pengampunan dosa, meningkatkan keimanan, dan memperkuat ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca, memahami, dan mengamalkan Surat Al-Waqiah sebagai bagian dari ikhtiar menuju kehidupan akhirat yang lebih baik.


    Kesimpulan

    Surat Al-Waqiah memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan kita. Berikut ini adalah ringkasan mengenai keutamaan dan bacaan Surat Al-Waqiah:


    1. Keutamaan Surah Al-Waqiah secara Umum: Surah Al-Waqiah merupakan salah satu surat yang sangat dianjurkan untuk dibaca secara rutin. Membacanya dengan penuh keyakinan dan keikhlasan dapat mendatangkan berbagai keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan kita. Surat ini juga dianggap sebagai penolak kemiskinan, pembuka pintu rezeki, serta sebagai pelindung dari berbagai kejahatan dan bencana.
    2. Keutamaan Surat Al-Waqiah dalam Membuka Rezeki: Membaca Surat Al-Waqiah secara rutin dapat membantu membuka pintu rezeki yang terkadang terhalang. Surat ini mengandung doa dan ayat-ayat yang menyelaraskan hati dengan kehendak Allah SWT. Dengan membaca dan mengamalkannya, kita dapat mendapatkan berkah dan kelapangan dalam hal rezeki.
    3. Keutamaan Surat Al-Waqiah untuk Kesejahteraan dan Perlindungan: Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan dalam membawa kesejahteraan dan perlindungan bagi pembacanya. Ayat-ayat dalam surat ini mengandung doa-doa untuk mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan perlindungan dari segala bentuk bahaya dan kejahatan.
    4. Keutamaan Surat Al-Waqiah sebagai Pelindung dari Kejahatan dan Kemiskinan: Surat Al-Waqiah memiliki kekuatan untuk melindungi pembacanya dari berbagai kejahatan dan keburukan. Membacanya dengan penuh keyakinan dan hati yang ikhlas dapat membentengi diri kita dari godaan yang negatif. Surat ini juga diyakini dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan dan kesulitan finansial.


    Bacaan Surat Al-Waqiah dapat dilakukan dengan memperhatikan tajwid yang benar agar makna dan keindahan ayat-ayatnya dapat tersampaikan dengan baik. Bacaan dalam bahasa Arab memiliki kekuatan tersendiri, namun untuk memudahkan pemahaman, tersedia pula bacaan dalam bahasa Latin dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.


    Mengamalkan Surat Àl-Waqiah secara rutin dan sungguh-sungguh akan memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan kita. Selain membuka pintu rezeki, surat ini juga membawa berkah, kesejahteraan, dan perlindungan dari Allah SWT. Jika kita ingin merasakan manfaatnya, marilah kita rajin membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari.


    Surat Al-Waqiah merupakan salah satu surat yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Oleh karena itu, kita diajak untuk membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa ajakan untuk membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah:


    1. Meningkatkan Kualitas Iman dan Ketaqwaan: Surat Al-Waqiah mengandung ayat-ayat yang mengingatkan kita tentang kebesaran Allah SWT, kehidupan akhirat, dan pentingnya beramal sholeh. Dengan membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
    2. Membuka Pintu Rezeki dan Kesejahteraan: Salah satu keutamaan Surat Al-Waqiah adalah membuka pintu rezeki dan memberikan berbagai keberkahan. Dengan membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah secara rutin, kita dapat berharap mendapatkan berkah dalam rezeki dan kehidupan kita secara umum.
    3. Mendapatkan Perlindungan dari Kejahatan: Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan sebagai pelindung dari kejahatan. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan, membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah dapat menjadi benteng perlindungan dari berbagai keburukan dan kejahatan.
    4. Memperoleh Ketenangan dan Kesejahteraan Hidup: Surat Al-Waqiah mengandung ayat-ayat yang membawa ketenangan dan kesejahteraan dalam hidup. Dengan membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah, kita dapat merasakan kedamaian dalam hati, kebahagiaan dalam hidup, serta kesejahteraan dalam segala aspek kehidupan.
    5. Meraih Syafaat di Hari Kiamat: Membaca dan mengamalkan Surat Al-Waqiah juga memiliki keutamaan mendapatkan syafaat di hari kiamat. Surat ini menjadi sahabat yang setia dan penolong bagi kita ketika menghadapi perhitungan amal di akhirat nanti.


    Oleh karena itu, marilah kita menjadikan Surat Al-Waqiah sebagai bagian dari ibadah dan amalan sehari-hari kita. Bacalah Surat Al-Waqiah dengan penuh keyakinan, tafakur, dan ikhlas. Amalkan nilai-nilai yang terkandung dalam surat ini dalam setiap langkah kehidupan kita. Dengan demikian, kita akan merasakan manfaat dan berkah yang tak terhingga dari Surat Al-Waqiah, baik di dunia maupun di akhirat.

    LihatTutupKomentar